Mengungkap Keindahan Budaya dan Sejarah Jeju Island

piccolopetesrestaurant.net, Mengungkap Keindahan Budaya dan Sejarah Jeju Island, kita menemukan bahwa pulau ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan budaya dan tradisi yang unik. Dengan berbagai tradisi shamanistik dan kepercayaan yang masih hidup, Jeju Island menyimpan warisan yang mendalam dan berbeda dari daratan Korea. Artikel ini akan menjelajahi lebih jauh tentang keunikan budaya dan sejarah yang membuat Jeju Island begitu istimewa.

Keunikan Budaya dan Kepercayaan Jeju Island

Keunikan Budaya dan Kepercayaan Jeju Island

Shamanisme: Kepercayaan yang Tetap Hidup

Jeju Island terus mempertahankan tradisi shamanistik yang kuat. Setiap desa tua memiliki tempat suci yang disebut “dang,” yang berfungsi sebagai rumah bagi dewa pelindung desa. Masyarakat Jeju meyakini lebih dari 18.000 dewa menjaga pulau ini. Setiap desa menggunakan dang sebagai tempat pemujaan dan persembahan. Salah satu tradisi yang tetap hidup adalah “Shingugan.” Pada periode ini, masyarakat Jeju memilih pindah rumah atau melakukan renovasi karena meyakini hal ini membawa keberuntungan.

Danggut: Ritual Menghubungkan Manusia dan Dewa

Ritual shamanistik paling terkenal di Jeju, “kut,” melibatkan pemujaan kepada dewa-dewa. Seorang shaman, yang disebut “shinbang” di Jeju, memimpin kut sebagai penghubung antara manusia dan dunia spiritual. Salah satu kut paling terkenal di Jeju, “Chilmeoridang Yeongdeunggut,” diadakan di Chilmeoridang, Geonip-dong. Ritual ini mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Masyarakat desa berpartisipasi dalam doa dan persembahan kepada dewa pelindung desa, Bonhyangdangsin.

Tradisi dan Ritual Unik di Jeju Island

Tradisi dan Ritual Unik di Jeju Island

Singugan: Waktu Khusus untuk Perubahan

Singugan adalah tradisi unik yang berlangsung selama delapan hari, dari akhir Daehan hingga sebelum Ipchun, yang menandai awal musim semi. Masyarakat Jeju percaya bahwa semua dewa naik ke surga untuk melaporkan aktivitas manusia kepada Kaisar Langit pada periode ini. Oleh karena itu, banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk pindah rumah, memperbaiki bangunan, atau memindahkan makam leluhur tanpa khawatir akan murka dewa. Tradisi ini tetap dihormati hingga saat ini.

Lihat Juga  Menguak Tradisi dan Kehidupan Suku Indian Amerika

Pojedan Altar: Tempat Ritual Desa

Setiap desa di Jeju memiliki dang yang menjadi tempat pemujaan bagi dewa-dewa pelindung. Tempat suci ini juga berfungsi sebagai lokasi penting untuk upacara adat. Bonhyangdang, misalnya, menyimpan sejarah desa, sementara Ilrwedang diperuntukkan bagi kesehatan anak-anak. Setiap desa di Jeju memiliki minimal satu dang, dan beberapa desa bahkan memiliki hingga tujuh atau delapan dang. Berdasarkan penelitian terbaru, terdapat sekitar 400 dang yang tersebar di seluruh Jeju. Saat ingin mengunjungi dang, seseorang biasanya meminta izin dengan sopan kepada tetua desa.

Poje: Ritual Lelaki Desa

Poje, ritual desa yang di lakukan oleh lelaki desa di Pojedan, merupakan bagian penting dari budaya Jeju. Pada awalnya, Poje adalah bagian dari Danggut. Namun, pengaruh Konfusianisme pada era Joseon menyebabkan Poje berkembang menjadi ritual terpisah yang di dominasi oleh laki-laki. Sementara itu, Danggut tetap menjadi ritual shamanistik yang lebih sering di pimpin oleh perempuan.

Pengaruh Budaya dan Sejarah di Jeju Island

Pengaruh Budaya dan Sejarah di Jeju Island

Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Jeju Island telah di akui secara internasional karena kekayaan budayanya. Ritual Chilmeoridang Yeongdeunggut, misalnya, di akui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Pengakuan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi ini tetapi juga memperkuat posisi budaya Jeju di mata dunia.

Shamanisme dalam Kehidupan Sehari-hari di Jeju Island

Shamanisme tidak hanya hadir dalam ritual besar. Kehidupan sehari-hari masyarakat Jeju juga di pengaruhi oleh kepercayaan ini. Mereka sering mengandalkan shamanisme dalam pengambilan keputusan penting, seperti saat pindah rumah atau dalam proses penyembuhan penyakit. Masyarakat Jeju menjaga tradisi ini sebagai bagian integral dari identitas mereka.

Kesimpulan

Jeju Island menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam yang luar biasa. Pulau ini juga kaya akan budaya dan sejarah yang mendalam. Tradisi shamanistik seperti Dang, Kut, dan Singugan memperlihatkan eratnya hubungan masyarakat Jeju dengan kepercayaan leluhur dan alam semesta. Dengan mengungkap keindahan budaya dan sejarah Jeju Island, kita belajar tidak hanya tentang masa lalu yang kaya tetapi juga tentang bagaimana masyarakat setempat menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Pulau ini benar-benar merupakan permata tersembunyi yang layak di eksplorasi dan di pahami lebih dalam.

Lihat Juga  Kucing Hitam: Simbol Keberuntungan dan Misteri Berbagai Budaya