Political Correctness Kanada Kalau Salah Ucap Bisa Bikin Repot!

Political Correctness Kanada Kalau Salah Ucap Bisa Bikin Repot!

piccolopetesrestaurant.net, Political Correctness Kanada Kalau Salah Ucap Bisa Bikin Repot! Ngomong sembarangan di Kanada? Siap-siap repot. Negeri yang di kenal ramah ini ternyata punya aturan tak tertulis soal tata kata yang bikin bulu kuduk merinding kalau di langgar. Gak cuma soal sopan santun, tapi bisa sampai urusan hukum. Nah, di sinilah political correctness alias kesantunan berucap jadi bahan bakar utama komunikasi sosial.

Mungkin di negara lain, salah ucap masih bisa di tepis pakai tawa. Tapi di Kanada, beda cerita. Sekali salah sebut, bisa di anggap di skriminatif, bahkan ofensif. Makanya, di balik senyum manis warga Kanada, tersembunyi aturan sosial yang bisa bikin kamu mikir dua kali sebelum buka suara.

Kalimat Biasa Bisa Jadi Bumerang Political Correctness

Awalnya, semua terlihat normal. Tapi begitu kamu mulai ngobrol dan tanpa sadar mengeluarkan kata-kata yang di anggap “tidak inklusif”, suasana bisa langsung di ngin kayak musim salju di Quebec. Misalnya, nyebut profesi dengan kata “chairman” di ruang kerja bisa di anggap gak netral gender. Padahal niatnya cuma nyebut jabatan, bukan buat mendiskreditkan siapa pun.

Lalu, penggunaan kata panggilan juga harus hati-hati. Di Kanada, gender identity jadi topik yang sangat sensitif. Salah menyapa seseorang dengan “he” atau “she”, padahal mereka memilih pronoun lain, bisa langsung berujung teguran. Bahkan di beberapa tempat, hal ini sudah di lindungi hukum. Jadi kalau asal ngomong, urusannya bisa panjang.

Sekolah Jadi Tempat Paling Ketat

Bukan cuma di dunia kerja, aturan ini juga berlaku ketat di dunia pendidikan. Anak-anak bahkan sudah di ajarkan sejak di ni untuk menggunakan bahasa yang inklusif. Guru-guru wajib menyesuaikan istilah dan cara menyampaikan materi agar tidak menyudutkan kelompok manapun. Salah sedikit, bisa kena komplain dari orang tua, bahkan komunitas.

Lihat Juga  Halloween ala Kanada: Seramnya Beda, Serunya Luar Biasa!

Misalnya, dalam pelajaran sejarah, penggunaan istilah seperti “Indian” sudah di tinggalkan. Sekarang yang lebih di pilih adalah “Indigenous” atau “First Nations”. Sebab, kata-kata lama di anggap punya sejarah yang menyakitkan bagi banyak warga asli Kanada.

Media Sosial? Medan Ranjau yang Halus

Political Correctness Kanada Kalau Salah Ucap Bisa Bikin Repot!

Kalau kamu pikir bisa lepas dari aturan ini di dunia maya, kamu salah besar. Media sosial justru jadi medan paling ganas. Di sinilah warga Kanada paling vokal. Begitu ada yang di anggap melanggar norma kebahasaan, komentar bisa berdatangan kayak badai.

Beberapa figur publik bahkan terpaksa minta maaf di depan umum cuma karena satu kalimat yang di anggap tidak pantas. Jadi, makin tinggi jabatan atau popularitas seseorang, makin besar tekanan untuk bicara sesuai standar political correctness.

Ketulusan Political Correctness Saja Gak Cukup

Yang bikin tricky, niat baik aja gak selalu bisa menyelamatkan. Kamu bisa tulus banget dalam menyampaikan sesuatu, tapi kalau pilihan kata kamu di nilai tidak sensitif terhadap isu sosial, tetap saja di anggap bermasalah. Maka dari itu, belajar bahasa sopan bukan lagi soal etika, tapi soal bertahan hidup secara sosial di Kanada.

Sementara itu, banyak pendatang yang awalnya merasa kikuk karena harus menyesuaikan dengan cara bicara yang sangat hati-hati ini. Tapi lambat laun, mereka mulai paham bahwa ini bukan cuma gaya bicara, melainkan bagian dari identitas kolektif Kanada: ingin semua merasa di hargai.

Kesimpulan

Political correctness di Kanada bukan sekadar tren, tapi sudah jadi semacam budaya. Dari ruang kerja, sekolah, hingga dunia maya, semuanya punya batasan yang harus di patuhi demi menjaga perasaan semua pihak. Memang, kadang terasa berlebihan. Tapi itulah bentuk penghargaan mereka terhadap keberagaman.

Lihat Juga  Fakta Menarik tentang Budaya Canada yang Jarang Diketahui

Kalau kamu berencana tinggal, kerja, atau sekadar berkunjung ke sana, lebih baik bawa kamus bahasa sopan di kepala. Karena satu kata bisa menentukan apakah kamu di anggap ramah… atau malah bikin suasana awkward seketika. Intinya, lebih baik repot sedikit saat mikir sebelum bicara, daripada repot besar setelah salah ucap.

By Mei